Mengapa Perempuan Tergila-gila Berbelanja?

Oleh: Michel Weerden, Groesbeek

Penjelasan yang sangat menarik dari fakta ini berkaitan erat dengan fungsi perempuan dan laki-laki dalam sistem sosial masyarakat dalam sejarah evolusi manusia dari masa lalu, yaitu: laki-laki berburu, dan perempuan mengumpulkan.

Laki-laki berburu hewan-hewan mangsa untuk dijadikan santapan keluarga atau bentuk komunitas lainnya. Setelah para lelaki selesai berburu, mereka akan merasa sangat puas atas penaklukan terhadap hewan mangsa mereka. Sementara itu, perempuan adalah kaum yang gemar mengumpulkan buah-buahan dan biji-bijian di dalam hutan.

“Kebiasaan” masa lalu tersebut menjelma pada masa sekarang dengan “mengumpulkan” barang-barang yang memiliki “penawaran menarik” atau diberi label “diskon”/”korting”. Pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko memahami betul aspek kebiasaan ini, sehingga menjadi “fasilitator” utama bagi kaumperempuan dalam kehidupan masa kini.

Dalam kehidupan masa kini, secara tradisional kaum laki-laki mencari uang dan kaum perempuan dapat menggunakan uang hasil “buruan” tersebut untuk “mengumpulkan” benda-benda yang dianggap berguna atau memiliki nilai-nilai berharga.

Toko-toko dan pusat-pusat perbelanjaan melakukan berbagai cara untuk memfasilitasi “kebiasaan” perempuan ini, dan perempuan juga dengan senang hati dan penuh semangat secara aktif mengambil perang dalam “permainan” ini. Oleh karena itu, pada masa kini berbelanja menjadi sebuah aktifitas yang sangat menarik buat kaum perempuan dan lebih dari itu, berbelanja bisa menjadi pelipur lara bagi perempuan dalam menghadapi beberapa kegalauan dalam hidup.

Sumber: Quest, edisi Desember 2013

2 thoughts on “Mengapa Perempuan Tergila-gila Berbelanja?

  1. waduh, kenapa judulnya seksis banget, yah? Padahal zaman sekarang ini kan gak cuma perempuan aja yang tergila-gila belanja, tetapi lelaki juga. Sebaliknya, ada juga loh perempuan yang gak tergila-gila belanja dan irit banget, contohnya nyokap gue dan beberapa teman gw. Kalau menurut gue, obsesi belanja tidak muncul akibat latar belakang, lelaki pemburu dan perempuan peramu (menunggu hasil buruan di gua) karena kalau demikian casuality nya, yang menjadi tergila-gila belanja semestinya ya lelaki, karena dia sudah terbiasa berburu (sesuatu, barang, makanan) semenjak masa prehistoris. Obsesi belanja justru muncul dan meningkat semenjak revolusi industri meningkat di Inggris dan mengakibatkan munculnya sistem kapitalisme, yang mendewa-dewakan uang. Pertanyaannya, mengapa akhirnya banyak perempuan yang terjerat sistem ini dan menjadi ‘gila belanja’ seperti yg tertulis di judul diatas? penyebabnya adalah karena pada masa revolusi industri di inggris, berkembang pula sistem patriarki, yang menempatkan perempuan pada peran sebagai isteri sekaligus ibu, di mana umumnya, peran ini mempunyai tanggungjawab untuk mengatur keuangan serta bekerja di sektor domestik. Perempuan lantas menjadi ‘gila belanja’ karena mereka sehari-hari berada di rumah, menghabiskan waktu mereka sebagian besar dengan menonton televisi. Pada saat itulah, para pebisnis memanfaatkan peluang, dengan membuat dan menyebarkan iklan iklan secara masif, sehingga kesenangan perempuan terbangun perlahan lahan dengan membeli produk produk tersebut. Intinya, jika perempuan menjadi gila belanja, hal itu lebih disebabkan pada masifnya iklan, dan minimnya kegiatan yang bisa memunculkan hobi baru bagi mereka. sehingga, alih-alih melakukan sesuatu hobi yang bisa menstimulan kegembiraan, mereka memilih untuk berbelanja. Hal yang sama juga akan terjadi pada lelaki, yang tidak mampu memilih sesuatu kegiatan hobi untuk menciptakan kegembiraan, akan terjebak pada kegemaran menghambur-hamburkan uang untuk belanja. hohohohoho…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *