Hermeneutika Gadamer merupakan proses produksi, bukan reproduksi. Hal ini erat kaitannya dengan fusi cakrawala (fusion of horizons), yaitu peleburan cakrawala pembaca (vorhabe, vorsicht, dan vorgiff) dengan cakrawala penulis melalui teks yang telah ditulisnya untuk memaknai esensi yang terkandung di dalam suatu teks. Dengan demikian, pemakanaan suatu teks tidak berarti mencari ide-ide penulis yang dituangkan di dalam teks yang ditulisnya saja (proses reproduksi), melainkan setiap pembaca bisa memperoleh esensi suatu teks yang berbeda-beda sesuai dengan peleburan cakrawala setiap pembaca dengan cakrawala si penulis teks tersebut melalui teks yang ditulisnya. Di samping itu, cakrawala pembaca terhadap teks itu sendiri juga dileburkan pada tahap ini. Maksudnya adalah, kapan sebuah teks ditulis, oleh siapa sebuah teks ditulis, dan bagaimana kondisi masyarakat di saat teks itu ditulis juga menjadi bagian yang ikut dileburkan oleh pembaca dalam proses peleburan cakrawala ini untuk mendapatkan esensi dari sebuah teks. Jadi, suatu teks dipahami tidak untuk mencari tau ide-ide si penulis saja (proses reproduksi), melainkan suatu sintesa (proses produksi) dari proses peleburan cakrawala (fusion of horizons) yang dilakukan oleh pembaca teks tersebut.
NB: Tulisan ini merupakan tugas mata kuliah Filsafat Eropa pada Program Pascasarjana Kajian Wilayah Eropa Universitas Indonesia yang telah dikumpulkan pada tanggal 1 April 2012 kepada dosen terkait. Dosen: Suma Riella Muridan, M.Hum.